Regimen kombinasi paclitaxel (175 mg/m²) dan carboplatin (AUC 6) yang diberikan setiap 3 minggu telah menjadi rekomendasi utama dalam pengobatan kanker ovarium dan kanker endometrium karena efektivitas dan profil toksisitasnya yang lebih baik dibandingkan dengan regimen lainnya.
Dalam kasus kanker ovarium, regimen ini digunakan baik sebagai lini pertama maupun dalam kasus relaps. Studi ICON-8 meneliti efektivitas regimen dose-dense mingguan paclitaxel dibandingkan dengan regimen tiga mingguan standar paclitaxel dan carboplatin. Hasil studi menunjukkan bahwa regimen dose-dense mingguan tidak memberikan peningkatan signifikan dalam kelangsungan PFS dibandingkan dengan regimen tiga mingguan standar. Median PFS adalah sekitar 24 bulan untuk kedua regimen. Regimen tiga mingguan tetap menjadi pilihan utama karena memberikan hasil yang optimal dengan profil toksisitas yang lebih dapat diterima, seperti lebih sedikit kasus neuropati dan hematotoksisitas yang parah. Panduan dari ESGO/ ESMO juga mendukung penggunaan kombinasi paclitaxel dan carboplatin sebagai standar pengobatan untuk kanker ovarium tahap lanjut atau rekuren.
Dalam kasus kanker endometrium, studi GOG-209 membandingkan kombinasi paclitaxel dan carboplatin dengan regimen doxorubicin, cisplatin, dan paclitaxel (TAP). Hasil studi menunjukkan bahwa kombinasi paclitaxel dan carboplatin memiliki efikasi yang setara dengan regimen TAP, namun dengan profil toksisitas yang lebih baik. Pasien yang menerima paclitaxel dan carboplatin melaporkan kualitas hidup yang lebih baik karena mengalami lebih sedikit mual, muntah, dan nefrotoksisitas. Median OS adalah sekitar 37 bulan untuk kedua regimen, namun dengan toksisitas yang lebih rendah pada regimen paclitaxel dan carboplatin.
Secara keseluruhan, kombinasi paclitaxel dan carboplatin setiap 3 minggu menjadi rekomendasi utama dalam pengobatan kanker ovarium dan endometrium karena memberikan keseimbangan yang baik antara efektivitas tinggi dan toksisitas yang lebih rendah. Fungsi utama paclitaxel adalah menghambat mikrotubulus selama proses mitosis, sehingga mencegah pembelahan sel kanker. Sedangkan carboplatin bekerja dengan mengikat DNA sel kanker dan menyebabkan kerusakan DNA yang menghambat replikasi dan pertumbuhan sel kanker. Kombinasi dari dua mekanisme ini memberikan efek sinergis yang meningkatkan efektivitas pengobatan.